Sahabat semua yang saya Cintai,..Postingan ini saya akan membicarakan Sekilas Rumput Laut, ya sekedar berbagi, semoga ada manfaatnya....
Seperti
yang kita ketahui bersama, bahwa Indonesia memiliki perairan yang
sangat luas dan berpotensi besar untuk pengembangan industri perikanan
berbasis rumput laut. Pada saat ini pengembangan industri rumput laut
masih menjadi salah satu program revitalisasi Kementrian Kelautan dan
Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan
penyumbang devisa negara terbesar setelah komoditas udang dan tuna.
Pengembangan
industri rumput laut di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Hal ini
disebabkan karena tehnik pembudidayaan rumput laut yang relatif mudah
dikuasai oleh masyarakat,, sehingga usaha tersebut dapat dilakukan
secara masal. Disamping itu permintaan terhadap rumput laut dan produk
olahannya baik di pasar domestik maupun internasional selalu menunjukkan
peningkatan setiap tahunnya.
Dalam
rangka peningkatan nilai tambah serta nilai jualnya, maka pengembangan
usaha budidaya rumput laut, harus diikuti dengan pengembangan industri pengolahannya.
Pada kegiatan penyuluhan materi perikanan kali ini pengembangan
teknologi pengolahan rumput laut menjadi berbagai jenis olahan yang
berbasis rumput laut harus dikembangkan selaras dengan perkembangan
budidayanya. .
Potensi
sumberdaya rumput laut diperairan Indonesia cukup besar dan kebutuhan
akan produk olahannya, baik di dalam maupun diluar negeri cukup tinggi.
Sampai saat ini hasil produksi rumput laut sebagian besar di ekspor
dalam bentuk kering dan hanya sebagian kecil saja yang diolah menjadi
alginat ,karagenan dan agar agar. Selain diekspor dalam bentuk kering,
karagenan.alginat dan agar agar, rumput laut juga dapat diolah menjadi
berbagai makanan siap saji seperti manisan, dodol, cendol, nata de
seaweed, selai, pudding, permen jelly ,dll.
Pada
Sistim pemberian Materi Penyuluhan perikanan pengolahan rumput laut
merupakan materi yang digunakan oleh penyuluh sebagai pelaku utama dalam
menyelenggarakan penyuluhan materi hasil perikanan dan pengolah rumput
laut sebagai pelaku usaha dalam mengikuti program penyuluhan pengolahan
rumput laut.
Sebenarnya
postingan ini kita akan membagi topik sehingga sistimnya dapat
dimengerti karena akan berkaitan antara satu dengan lainnya.
Namun disini kita coba dulu untuk memahami tentang Potensi, Distribusi, dan Klasifikasi Rumput laut.
A. Potensi,Distribusi dan Klasifikasi Rumput laut
1 Biologi dan Ekologi Rumput Laut
Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor faktor oseanografi.
(Fisika, kimia dan pergerakan atau dinamika laut), serta jenis substart
dasarnya. Untuk pertrumbuhannya rumput laut mengambil nutrisi dari
sekitarnya secara difusi melalui dinding thallusnya. Perkembang biakan
rumput laut dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kawin antara gamet
jantan dan gamet betina (generatif) serta secara tidak kawin dengan
melalui vegetatif dan konjugatif.
Beberapa
jenis rumput laut di Indonesia yang bernilai ekonomis seperti Eucheuna
sp dan Hypnea sp yang juga disebut carrageenophyte menghasilkan
metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut karagenan, Glacelaria
sp dan Gelidium sp yang juga disebut agarophyte menghasilkan metabolit
primer senyawa hidrokoloid yang disebut agar. Sementara Sargassum sp
yang disebut juga alginophyte menghasilkan metabolit primer yang disebut
alginat.
2. Wilayah Sebaran Rumput Laut di Indonesia.
Suatu
karunia Allah SWT yang patut disyukuri, bahwa dua pertiga dari wilayah
Indonesia berupa laut. Berbagai potensi biota laut terkandung
didalamnya, diantaranya adalah algae ( ganggang laut). Gulma laut atau
rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di
wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara
botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Yang
dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang
dikenal sebagai alga("ganggang").
Sumber
daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan
keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat
hidup diatas substrat pasir dan karangmati. Di beberapa daerah pantai di
bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, gulma laut banyak
ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari
deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma
laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di
Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang.
Sementara di daerah pantai barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di
pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera utara dan
Aceh/Nanggroe Aceh Darussalam
Selain
hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak
dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis
gulma laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema
cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia
yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut
ini di antaranya berada di wilayah pesisir KabupatenAdministrasi
Kepulauan Seribu,Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi,Maluku Pulau Lombok
dan Papua.
Wilayah
sebaran jenis rumput laut ekonomis penting di Indonesia, tersebar
diseluruh kepulauan.Untuk rumput laut yang tumbuh alami ( wild stock)
terdapat di hampir seluruh perairan dangkal Laut Indonesia yang
mempunyai rataan terumbu karang. Sedangkan sebaran rumput laut
komersial yang dibudidayakan hanya terbatas jenis Eucheuma dan
Glacelaria. Jenis Eucheuma dibudidayakan di laut agak jauh dari sumber
air tawar, sedang Glacelaria dapat dibudidayakan dilaut dekat dengan
muara sungai karena untuk jenis ini salinitas yang sesuai berkisar
antara 15 – 25 per mil. Lokasi budidaya Eucheuma tersebar diperairan
pantai di beberapa Kepulauan Riau,Bangka Belitung,Lampug selatan, Pulau
Panjang (Banten) Pulau Seribu, Karimun Jawa ( Jawa tengah) Selatan
Madura,Nusa dua,Nusa Lembongan dan Nusa Penida (Bali) , Lombok
barat,Lombok tengah (Teluk Ekas) Sumbawa,Larantuka Teluk Maoumere,
Sumba,Alor,Kupang, P Rote,Sulawesi utara, Gorontalo,Bualemo,Bone
Bolango, Samaringa (Sulawesi tengah) Sulawesi tenggara, Jeneponto,
Takalar,Selayar, Sinjai dan Pangkep ( Sulawesi selatan); Seram Ambon,
dan Aru (Maluku), Biak serta Sorong.Sementara untuk budidaya Glacelaria
dalam tambak tersebar luas di daerah daerah serang (Banten) Pantai Utara
Jawa (Bekasi,Karawang,Subang Cirebon,Indramayu Pemalang, Brebes, dan
Tegal). Sebagian pantai utara Jawa timur ( Lamongan dan Sidoarjo) untuk
derah di luar pulau Jawa hampir di semua perairan tambak Sulawesi
selatan dan Lombok barat serta Sumbawa.. Produksi rumput laut nasional
tahun 2010 mencapai 3,082 juta ton, di atas target yang ditetapkan
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 2,574 juta ton dan rumput
laut sudah menjadi komoditas unggulan dan menjadi penyumbang utama
produksi perikanan budidaya. (KKP,2010) Untuk menopang salah satu
produk unggulan ini, maka hal hal yang harus diketahui adalah
pengenalan jenis rumput laut yang ada di Indonesia serta penanganan
sampai menjadi produk setengah jadi atau rumput laut kering.
3. Klasifikasi Rumput Laut Komersial dan Produk Olahannya
a. Euecheuma
® Divisio : Rhodophyta
® Kelas : Rhodophyceae
® Bangsa : Gigartinales
® Suku : Solierisceae
® Marga : Euecheuma
® Jenis : E. spinosum dan E cottonii
Gambar 1: E.cottonii Gambar 2: E.spinosum
Nama
untuk jenis ini nama dagangnya lebih dikenal adalah E ,cottonii ,
ciri cirinya Yaitu thalus silindris, permukaan yang licin,
cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda), berwarna hijau terang,
hijau olive dan coklat kemerahaan. Percabangan thallus berujung runcing
atau tumpul,ditumbui nodulus (tonjolan tonjolan), duri lunak tumpul
untuk melindungi gametangia. Percabangan bersifat alternates ( selang
seling), tidak beraturan, serta dapat bersifat dichotomus (percabangan
dua dua), atau trichotomus (system percabangan tiga tiga). Habitat
rumput laut ini memerlukan sinar matahari untuk proses foto sintesis.
Oleh karena itu rumput laut ini hanya hidup didaerah lapisan fotik,
yaitu kedalaman sejauh sinar matahari masih dapat menembus kedalaman
air. Di alam jenis ini hidup berkumpul dalam satu komunitas atau koloni
dan indikator jenisnya hidup di rataan terumbu karang dangkal sampai
kedalaman 6 m, melekat di batu karang atau benda keras lainnya. Faktor
yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan jenis ini yaitu cukup arus
deras dengan salinitas (kadar garam) yang stabil yaitu berkisar 28 -34
per mil. Oleh karena itu rumput laut ini baik jika tumbuh jauh dari
muara sungai.
b. Hypnea sp
Divisio : Rhodophyta
® Kelas : Rhodophyceae
® Bangsa : Gigartinales
® Suku : Hypneaceae
® Marga : Hypnea
® Jenis : Hypnea sp
Gambar 3: Hypnea sp
c. Glacelaria
® Divisio : Rhodophyta
® Kelas : Rhodophyceae
® Bangsa : Gigartinales
® Suku : Glacelariaeceae
® Marga : Glacelaria
® Jenis : Glacelaria gigas
® Glacelaria verrucosa
® Glacelaria lichenoides
Gbr 4. G. gigas Gbr 5 :G. verrucosa Gbr 6:G.lichenoides
Habitat
rumput laut jenis ini pada umumnya dapat hidup sampai 300 – 1000 m dari
pantai, salinitas air berkisar 15 – 30 per mil dengan suhu air berkisar
antara 20 -28 ◦C kedalaman air 0.5 – 1 m dengan kondisi air jernih
sehingga sinar matahari mampu menembus ke dalam air. Oleh karenanya
jenis rumput laut ini sebaiknya dekat dengan muara sungai.
d. Gelidium Divisio : Rhodophyta
® Kelas : Rhodophyceae
® Bangsa : Gilidiales S
® uku : Gelidiaceace
® Marga : Gelidium
® Jenis : Gelidium sp
Gambar 7: Gelidium sp
e. Sargassum Divisio : Rhodophyta
® Kelas : Phaeophyceae
® Bangsa : Fucales
® Suku : Sargassacaceae
® Marga : Sargassum
® Jenis : Sargassum polyfolium
Gambar 8 : S. Polifolium Gambar 9: S. crassifolium
Rumput
laut coklat jenis Sargassum adalah rumput laut yang mempunyai cabang
seperti jari, dan merupakan tanaman yang berwarna coklat, berukuran
relatif besat, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar yang kuat.
Bagian tanaman menyerupai semak yang berbentuk simetris bilateral atau
radikal serta dilengkapi dengan bagian bagian untuk pertumbuhan (
Atmadja et al, 1996)
Thalus
berbentuk silindris atau gepeng percabangannya menyerupai tanaman perdu
di darat, daun melebar, lonjong atau seperti pedang, mempunyai
gelembung udara ( bladder), umumnya hidup soliter dan panjangnya dapat
mencapai 7 m. Rumput laut ini tumbuh di perairan yang terlindung ataupun
dapat juga diperairan yang berombak besar pada habitat berkarang, atau
pada bongkahan karang (Kadi dan Atmaja, 1988). Di perairan Indonesia
terdapat 28 spesies yang berasal dari 6 genus.
Add caption |
Gambar 10. Diagram klasifikasi rumput laut komersial dan produk Olahannya
Untuk diketahui, bahwa
Jenis
Rumput laut banyak sekali dan terdiri dari beberapa jenis, Sedangkan
untuk jenis rumput laut yang potensial dan tersebar di Indonesia pada
umumnya adalah
1. Sargassum sp,
2. Hypnea sp,
3. glacelaria sp,
4. Eucheuma sp
5. dan Gelidium sp.
Untuk Glacelaria sp memerlukan pertumbuhan dengan salinitas rendah,sedang untuk eucheuma sp memerlukan salinitas yg tinggi.
Jenis potensial ini tersebar diseluruh perairan Indonesia .
selanjutnya....anda perlu membaca
- Kandungan gizi dan manfaat rumput laut
- Penanganan rumput laut
- Produk rumput laut dan pemanfaatan industri
- Aneka produk dan olahan rumput laut
Semoga bermanfaat......Terima kasih atas kunjungannya....
Sumber Referensi:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Pengembangan sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Pusat Pengembangan Penyuluhan Perikanan
Materi Penyuluhan Perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar