Jumat, 10 Agustus 2018

PERSIAPAN TAMBAK PADA PEMBESARAN IKAN BANDENG

Setelah dapat memilih lokasi tambak yang baik untuk budidaya maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan tambak tersebut agar dapat digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng. Tambak yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng ini harus dipersiapkan dengan baik dan benar agar diperoleh produksi tinggi.
       Kegiatan yang harus dilakukan dalam persiapan tambak budidaya ikan bandeng meliputi perbaikan komponen tambak, yaitu pematang, pintu air, caren dan saluran, serta pengelolaan tanah dasar tambak.

PEMATANG
       Pematang tambak harus dibuat kokoh, karena fungsi pematang tambak adalah menahan air didalam tambak. Oleh karena itu pematang harus diperbaiki setiap akan digunakan untuk budidaya. Perbaikan ini meliputi penambalan kebocoran dan meninggikan pematang.
Ketinggian  pematang tambak sangat bergantung kepada sistem budidayanya. Pada sistem budidaya bandeng intensif kedalaman air tambak bila mencapai satu meter, maka ketinggian pematang ± 1,5 m. Pada sistem budidaya bandeng tradisional. Kedalaman air tambak hanya mencapai 50 cm, maka ketinggian pematang hanya sekitar 1 m.


SALURAN AIR
       Saluran air pada tambak budidaya bandeng ada dua macam yaitu saluran air masuk dan saluran air keluar.  Tinggi  dasar  saluran air masuk lebih rendah daripada dasar tambak untuk mengurangi pelumpuran dalam tambak.

       Dasar saluran air keluar minimal 15 cm lebih rendah dari dasar tambak terendah agar tambak dapat dikeringkan dengan sempurna.


DASAR TAMBAK
       Dasar tambak budidaya ikan bandeng biasanya adalah tanah.  Oleh sebab itu, dalam persiapan tambak bandeng harus dilakukan pengelolaan tanah dasar agar pakan alami (klekap) yang sangat dibutuhkan oleh ikan  bandeng dapat tumbuh subur.
Pengelolaan tanah dasar tambak itu meliputi :
1.       Pengeringan tanah dasar kolam. Hal ini bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada didasar tambak. Pengeringan dilakukan dengan mengeluarkan semua air dalam tambak kemudian dilakukan penjemuran. Selama proses tersebut dilakukan kegiatan pengolahan tanah dasar, misalnya pencangkulan, lalu dikeringkan selama 3-5 hari sampai tanah dasar tambak tersebut mengering.
2.       Pengapuran dan pemupukan.
Tujuan pengapuran adalah mempertahankan kestabilan derajat keasaman (pH) tanah dasar kolam dan air, serta memberantas hama penyakit. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam.

PINTU AIR
       Dalam satu petak tambak sebaiknya terdapat pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air. Pintu tempat air masuk dan keluar dibuat untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran air didalam tambak sehingga sangat memudahkan untuk pergantian air selama pemeliharaan ikan bandeng.

Pintu air tambak

 
Pembuatan pintu air masuk dan keluar dalam petak tambak dapat dibuat dari papan atau pipa paralon yang dilengkapi dengan pipa tegak untuk pergantian air. Selain itu pada pintu pemasukan sebaiknya dilengkapi dengan waring untuk mencegah ikan liar masuk ke dalam petak tambak.

SUMBER:
Alipuddin M., 2003.  Modul Penyiapan Tambak Pembesaran Ikan Bandeng. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

REFERENSI:
Ahmad, T dkk, 1998. Budidaya Bandeng Secara Insentif. Penebar Swadaya. Jakarta
Idel, A. dan S. Wibowo. 1996. Budidaya Tambak Bandeng Modern. Gitamedia Press.  Surabaya
Martosudarmo, B. dan B. S. Ranoemihardjo. 1992. Rekayasa Tambak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeseno, S, 1987. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. PT. Gramedia. Jakarta

Selasa, 07 Agustus 2018

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

Udang adalah komoditas unggulan perikanan budidaya termasuk komoditas budidaya yang sudah dikenal dan sangat diminati oleh masyarakat. Udang vaname dikenal sebagai komoditas budidaya air payau. Selain itu udang vaname dapat dibudidayakan di media air tawar dengan menggunakan metode tradisional ataupun semiintensif.

Udang vaname dikenal memiliki nama ilmiah yakni penaeus vannamei. Udang jenis ini memiliki 2 gigi pada tepi rostrum pada bagian ventral dan 8 – 9 gigi pada bagian tepi rostrum bagian dorsal. Penaeus vannamei memiliki toleransi salinitas yaitu dari 2 – 40 ppt tapi akan tumbuh cepat pada salinitas yang lebih rendah saat lingkungan dan darah isoosmotik (Wyban et al., 1991).

Kondisi udang yang dapat hidup dengan salinitas yang sangat tinggi ini kemudian menjadikan beberapa pembudidaya mencoba melakukan budidaya udang vaname di air tawar melalui proses aklimatisasi dan dalam prosesnya berhasil dilakukan budidaya udang vaname pada salinitas rendah yakni pada salinitas 2 ppt.

Budidaya udang vaname di air tawar memiliki beberapa keunggulan diantaranya mengurangi risiko udang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang banyak menginfeksi udang di perairan air payau. Harus dipahami bahwa yang dimaksud dengan air tawar disini adalah air tawar yang mengandung sedikit garam. Jadi bukan air tawar murni seperti budidaya air tawar pada umumnya. Budidaya udang vaname dengan air tawar maksudnya air tawar yang masih mengandung kadar garam tapi sedikit dan salinitasnya mendekati kondisi air tawar yaitu 2 ppt tersebut di atas.

Udang vaname adalah udang yang berasal dari kawasan sub tropis akan tetapi karena daya tahan udang ini yang cukup hebat udang ini juga dapat dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia dengan teknik budidaya yang tepat. Ada beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk membudidayakan udang ini.

Persiapan Tambak
Pertama dilakukan proses pengeringan tambak selama 7-10 hari sampai tanah terlihat pecah-pecah untuk memutus siklus hidup pathogen dan mengurai gas beracun H2S. Setelah itu dilakukan proses pembalikan tanah agar fitoplankton dapat tumbuh sebagai pakan alami udang vaname. Perlu juga dilakukan pengukuran pH air apabila pH kurang dari 6,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran.

Pemupukan dan Pengisian Air
Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan dan pengapuran, pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 kg/ha dan pupuk kandang 2000 kg/ha. Setelah itu dilakukan pengisian air dengan kedalaman 1 m atau kurang di petak pembesaran. Biarkan air selama 2-3 minggu sampai siap untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.

Pemilihan Benih
Benih yang digunakan dalam cara budidaya udang vaname ini adalah benih jenis PL10-PL12 yang mendapatkan sertifikasi SPF (Specific Pathogen Free). Benih harus tampak bagus tanpa cacat mempunyai ukuran seragam, berenang melawan arus, insang sudah berkembang dan usus terlihat jelas.

Penebaran Benih
Sebelum ditebar benih udang vaname perlu melalui proses aklimitasi karena hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang ini saat proses pembenihan dan pemeliharaan. Caranya menyiram kantung tempat benih dengan air tambak dan diapungkan ditambak selama 15-20 menit. Setelah itu dibuka dan dimiringkan pelan-pelan agar benih udang keluar dan benih udang vaname sebaiknya ditebar pada siang hari.

Pemberian Pakan
Pakan yang biasa dianjurkan pada panduan cara ternak udang di Indonesia adalah pelet yang mengandung 30% protein. Jumlah pakan yang diberikan dipengaruhi oleh umur udang atau menggunakan pedoman ABW. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari. Selain umur banyaknya pakan dipengaruhi oleh kondisi tanah tambak kualitas air dan tingkat kesehatan udang.

Pemeliharaan
Langkah pemeliharaan pertama adalah kontrol tingkat salinitas, salinitas air yang baik adalah 10-25 ppt. Selain itu pemeriksaan pH air dan tanah secara berkala bila kurang dari 7,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran tambahan. Sebelum udang berumur 60 hari perlu juga diperiksa tinggi air dan dilakukan pengisian air dengan salinitas yang disebutkan diatas bila air kurang karena proses penguapan.

Pengendalian Hama
Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya adalah hewan-hewan yang hidup disekitar tambak seperti burung, ketam, ikan liar dan pengerek. Untuk ketam dan pengerek yang biasanya melubangi pematang disekitar tambak dan kita bisa memasang pagar plastik untuk mencegah hewan ini masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin sedangkan burung kita perlu mengontrol tambak sesering mungkin.

Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit yang tepat dilakukan bersamaan dengan proses pembibitan dan pemeliharaan. Bila kita melakukan proses pemeliharaan dengan baik maka penyakit tidak akan menyerang udang. Selain itu kita juga perlu melakukan pemeriksaan fisik udang dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dilaboratorium agar penyakit udang yang menyerang bisa terdeteksi.

Pemanenan
Proses pemanenan dilakukan setelah udang vaname berumur 120 hari dan mencapai berat yaitu 50 ekor/kg. Bila udang sudah mencapai berat tersebut sebelum 120 hari maka pemanenan bisa dilakukan. Pemanenan dilakukan pada waktu malam hari untuk mempertahankan kualitas udang 2-4 hari. Sebelum pemanenan tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan mempertahankan ketinggian air untuk mencegah proses molting. Bila kita melakukan teknik beternak udang vaname dengan benar maka hasil yang kita dapatkan akan sangat memuaskan.

IUMK

Izin Usaha Mikro Kecil selanjutnya disingkat IUMK adalah tanda legalitas seorang atau pelaku usaha tertentu dalam bentuk IUMK satu lembar naskah.

DASAR HUKUM
  • Perpres No. 98 Tahun 2014 tentang perizinan untuk IUMK
  • Permendagri No. 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian IUMK

TUJUAN dibuatnya IUMK...yaitu untum mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha; mendapatkan pendampingan dalam pengembangan usaha; mendapatkan kemudahan dalam mengakses pembiayaan/modal usaha; mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan.
Jadi dengan adanya IUMK ini, pelaku usaha sudah mempunyai legalitas dalam usaha yang sudah dilakukannya.

PELAKSANA PEMBERIAN IUMK
yang bisa mengeluarkan IUMK adalah Camat yang telah mendapatkan pendelegasian kewenangan dari BUPATI/WALIKOTA; dapat juga dilimpahkan kepada Lurah/Kepala Desa dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah; diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak pendaftaran diterima, lengkap dan benar; dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) melanggar ketentuan Undang - Undang.

KRITERIA USAHA MIKRO DAN KECIL
yang termasuk usaha Mikro yaitu memiliki kekayaan bersih <= 50 Jt dengan hasil penjualan per tahun <= 300 Jt; sedangkan yang termasuk usahaKecil memilik kekayaan bersih >= 50 jt sd 500 jt dengan hasil penjualan per tahun >= 300 jt sd 2,5 M.

SYARAT PEMOHON
  1. Surat pengantar dari RT/RW terkait lokasi usaha;
  2. KTP;
  3. Kartu keluarga;
  4. Pas foto warna terbaru 4x6 sebanyak 2 lembar;
  5. Mengisi formulir yang bisa diperoleh di kantor camat
MANFAAT KARTU IUMK bagi PUMK (Pelaku Usaha Mikro dan Kecil)
pelaku UMK mendapatkan kemudahan dalam akses KUR karena memenuhi salah satu aspek penerima kredit yaitu akses legalitas; data pelaku usaha yang telah tersimpan di dalam database manajemen IUMK menjadi salah satu daftar calon peminjam potensial BRI dalam menyalurkan kredir.

Contoh Naskah IUMK


Sumber :
http://www.academia.edu/35134310/Izin_Usaha_Mikro_Dan_Kecil_IUMK_Kelautan_dan_Perikanan
http://kkp.go.id/puslatluh/artikel/3001-pembinaan-dan-fasilitasi-legalitas-iumk-tahun-2018

MANFAAT EM4 DALAM BUDIDAYA IKAN LELE

Teknologi EM-4 Perikanan dan tambak merupakan produk unggulan saya dalam budidaya ikan lele, beberapa kali proses budidaya menggunakan kolam terpal saya selalu menggunakan EM-4 ini yaitu kurang lebih 2 minggu sebelum benih lele ditebar dengan dosis 1 tutup botol/m2, dan ditebarkan rutin setiap 2 minggu sekali sebanyak 1 tutup botol per 2 m2, penggunaan EM-4 terbukit mampu menjaga daya tahan tubuh lele, meningkatkan nafsu makan , menjaga kolam agar tidak berbau, memfermentasikan sisa pakan, kotoran yang terdapat di dasar kolam, juga menguraikan gas amoniak, methan dan hydrogen sulfide yang dapat mengganggu ikan. EM 4 juga mampu meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian berulang-ulang karena kualitas air tetap terjaga serta aman bagi lingkungan.

Untuk mendongkrak produksi ikan lele, syaratnya air harus bagus dan terhindar dari pencemaran. Sementara mengatasi pencemaran air sendiri kuncinya hanya dengan teknologi EM 4. Kemerosotan kualitas air yang disebabkan limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi para peternak. Limbah-limbah tersebut akan menimbulakan gas-gas beracun yang menyebabkan terjangkitnya penyakit ikan karena mengalami setress. Limbah tersebut juga mengakibatkan produksi akan merosot dan menimbulkan kematian.

Sekilas tentang Teknologi EM 4

Produk EM-4 Perikanan dan Tambak merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan, berrguna untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organic, menekan pertumbuhan bakteri pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan meningkatkan kualitas air pada tambak.

Teknologi EM 4 Perikanan dan Tambak Kemasan 1 Liter
  • Manfaat EM-4 Perikanan dan Tambak
  • Meningkatkan pertahanan tubuh ikan/udang SR
  • Meningkatkan pertumbuhan dan size ikan/udang GR
  • Meningkatkan imunostimulan / daya tahan ikan/udang
  • Meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi pengunaan Antibiotik.
  • Efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air
  • Memfermentasi sisa pakan, kotoran, cangkang udang di dasar tambak
  • Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan penggantian air berulang-ulang.
  • Menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide.
  • Mempertahankan kualitas linkungan
  • Aman dan Ramah lingkungan.

Cara Membuat EM4 Sendiri

Berikut ini cara pembuatan EM yang sudah banyak dilakukan masyarakat, dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat.
1. Bahan dan alat
  • Susu sapi murni dua liter
  • Isi perut (lambung) kambing atau sapi secukupnya.
  • Gula pasir 1 kg
  • Bekatul 1 kg
  • Nanas 1 buah
  • Terasi ½ kg
  • Air bersih 10 liter
  • Panci
  • Parutan atau blender
  • Kompor

2. Cara Membuat
  • Haluskan buah nanas dengan menggunakan blender/parutan. Campurkan dengan gula pasir, bekatul, terasi dan air bersih di dalam panci. Masak sampai mendidih, lalu dinginkan.
  • Tambahkan susu sapi murni dan isi lambung kambing atau sapi, aduk hingga tercampur rata.
  • Tutup panci rapat-rapat hingga 12 jam atau satu hari.
  • Membuat EM4 dengan bahan Tumbuhan
  • Mungkin sUdah ada yg tahu bahwa membuat EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan bau busuk yang kurang sedap, oleh karena itu, disini dituliskan cara membuat mikroba komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang tidak terlalu berbau busuk.
  • Bahan-bahan
  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya

Cara membuat:

  • Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
  • Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
  • Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
  • Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Membuat EM4 dengan Mudah

Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
BAHAN:
1.    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
2.    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
3.    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
4.    Kacang panjang segar 0,25 kg
5.    Kangkung air segar 0,25 kg
6.    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
7.    Gula pasir 1 kg
8.    Air tuak dari nira 0,5 liter

CARA PEMBUATAN:
  • Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  • Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  • Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  • Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  • Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  • Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
  • Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.


CARA MEMPERBANYAK EM 4

Untuk menghemat penggunaan EM 4 terutama bagi pembudidaya ikan lele skala besar, beberapa pembudidaya ikan lele memilih untuk memperbanyak penggunaan EM 4 mereka, sehingga dengan usaha memperbanyak ini dapat ditemukan perbandingan dimana 1 liter EM 4 dapat menghasilkan sekitar 70 liter EM 4 fermentasi. Adapun cara memperbanyak EM 4 ini adalah:

Resep 1
Alat dan Bahan  :
  • Em 4 = 1 liter
  • Air gula merah = ½ kg + 1 liter air
  • Sari buah nenas (4 buah) + 38 liter
  • Jerigen isi 40 liter

Campur semua dalam wadah jeregen, lalu tutup rapat selama seminggu, dan siap pakai.

Resep 2
Alat dan Bahan  :

1.       3 liter cairan EM 4 ( 3 botol @ 1 liter)
2.       Drum plastic 200 liter
3.       500 gr gula merah / putih
4.       180 liter air
5.       0,5 kg terasi yang sudah dicairkan dengan air secukupnya (opsional untuk hasil yang lebih baik)

Resep 3
Alat dan Bahan
1.       Tetes tebu 3 liter
2.       Em-4 2 liter
3.       Air 95 liter
4.       Kantung plastic / drum (ada tutup)
5.       Tali

Cara Pembuatan :
1.       Dicampur air, tetes tebu dan em-4
2.       Diikat atau ditutup
3.       Dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu.

Sumber : Blog Budidaya Ikan Lele

Senin, 06 Agustus 2018

FORMALIN DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN MANUSIA


Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan dipasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu : formol, morbicid, methanol, formic aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methylene aldehyde, oxomethane, formoform, formalith, karsan, methyleneglycol, paraforin, polyoxymethyelene glycols, superlysoform, tetraoxymethylene, dan trioxine.

Formalin biasa digunakan pada:
1. Bidang kesehatan (desinfektan & Pengawetan mayat
2. Industri kayu dan plywood ( sbg perekat)
3. Industri plastic (sbg bahan campuran produksi)
4. Industri tekstil, resin, karet, fotografi (mempercepat pewarnaan)





Dampak Formalin Bagi Kesehatan Manusia, dapat bersifat Akut dan Kronik

1. Akut (efek terlihat secara langsung)
  • Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
  • Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa, da nada rasa terbakar.
  • Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur, dan mengeluarkan air mata. Bgila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
  • Apabila tertelan mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, system susuna syaraf pusat, dan ginjal.

2. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu lama dan berulang)
  • Apabila terhirup dalam jangka waktu yang lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lender hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal, dan sensitasi pada paru.
  • Apabila terkena kulit. Kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit, dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
  • Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
  • Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan kanker, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatis. Berdasarkan penelitian WHO kandungan formalin yang membahayakan sebesar 6 gram. Padahal rata-rata kandungan formalin yang terdapat paa mie basah 20 kg/kg mie.

Sabtu, 04 Agustus 2018

TIPS MENCEGAH PEMBUSUKAN IKAN

Kita telah mengetahui bahwa pembusukan ikan terutama disebabkan oleh enzym dan bakteri. Oleh karena itu untuk mencegah pembusukan, akan sangat efektif bila kedua penyebab utama itu disingkirkan dari ikan, dibunuh, dan dicegah kedatangan penyebab lain yang berasal dari luar. Pembusukan itu sendiri bagaimana pun tidak dapat dicegah atau dihindari. Sampai saat manusia baru berhasil untuk memperlambat atau menunda proses pembusukan itu.
Ikan Segar
Usaha Mencegah Pembusukan Ikan
Usaha terbaik yang dapat dilakukan untuk mempertahankaan mutu ikan terhadap pembusukan adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi sebanyak mungkin jumlah enzim dan bakteri pada tubuh ikan.
Bakteri terdapat pada bagian kulit dan terutama sekali pada insang dan isi perutnya sedangkan enzim pada daging dan sebagian besar pada perutnya. Jika setelah ditangkap dibuang isi perutnya dan insangnya serta kemudian dicuci bersih, dihilangkan lendir-lendirnya maka berarti sebagian besar bakteri dan enzim telah dibuang.

2. Membunuh sisa-sisa bakteri dan enzim atau sekurang-kurangnya menghambat kegiatannya.
Bakteri yang tertinggal pada ikan dapat diperangi dengan berbagai cara yang pada dasarnya dapat dibagi dalam 5 kategori:
    • Penggunaan suhu rendah
      Penggunaan es sebagai salah satu upaya pencegahan pembusukan ikan
    • Penggunaan suhu tinggi
      Pemindangan merupakan salah satu upaya pencegahan pembusukan ikan dengan suhu tinggi 
    • Pengeringan (dehidrasi) 
      Pengeringan ikan
    • Penggunaan zat-zat anti septic
    • Penyinaran atau irradiasi

    Untuk dapat hidup dengan baik, bakteri memerlukan suhu tertentu, tergantung dari jenisnya. Ada tiga macam bakteri berdasarkan pertahanannya terhadap suhu seperti pada tabel berikut :
    Kisaran suhu bagi kehidupan bakteri
    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan bakteri akan mati atau sekurang-kurangnya akan terhenti kegiatannya bila suhu ikan diturunkan sampai dibawah 0 0 C atau bila dinaikkan sampai diatas 100 derajat celcius. Penggunaan suhu rendah kita lakukan dengan menggunakan es atau dengan cara pendinginan   lainnya. Sedangkan suhu tinggi dipakai misalnya dalam pengalengan atau pemindangan. Ikan asin, ikan asap, ikaan asam, dan sebagainya akan lebih awet jika disimpan pada suhu rendah.

    Air merupakan kebutuhan yang pokok bagi pertumbuhan bakteri. 
    Bakteri selalu menyerap makanannya dalam bentuk larutan, dan untuk itu diperlukan air. Jadi dalam suasana kering, bakteri tidak akan dapat makan sehingga akan mati. Atas dasar inilah maka ikan dapat diawetkan dengan mengurangi kadar airnya, yaitu dengan cara:

    • Pengeringan dengan udara (Drying)
    • Osmose (penggunaan garam)
    • Pemasakan (perebusan, pengukusan, pengetiman)
    • Pengeringan dengan pembekuan pada ruang hampa ( vacuum freeze drying).

    Beberapa zat kimia seperti asam cuka, klor (kaporit), Aureonmycin, asam benzoat, natrium benzoat, dll, sangat efektif dipakai untuk membunuh kuman bakteri dan menghentikan enzym. Zat-zat tersebut dapat dipakai untuk mengawetkan ikan dalam batas-batas tertentu.

    3. Melindungi ikan terhadap kontaminasi bakteri dari luar.
    Pengawetan tidak akan banyak berarti jika ikan yang telah diawetkan tidak dilindungi dari penyebab kerusakan baru yang datang dari luar ikan. Kerusakan ini bermacam-macam pada ikan olahan dan hasil olahannya, antara lain:

    • Pembusukan akibat pencemaran bakteri dari air, pembungkus, dari ikan lain, dan sebagainnya.
    • Oksidasi lemak yang menimbulkan bau tengik, 
    • Kerusakan-kerusakan fisik karena serangga, jamur, kecerobohan dalam penanganan, dan sebagainya.

    Untuk melindungi ikan terhadap kerusakan-kerusakan ini kita harus menyelenggarakan sanitasi dan hygiene yang baik dalam proses penanganan, melakukan pembungkusan / pengepakan yang baik, serta usaha-usaha proteksi yang lain.

    Sumber : Modul Teknologi Hasil Perikanan

    Jumat, 03 Agustus 2018

    CARA MEMPERBAIKI JARING IKAN

    Pengetahuan pokok dalam mempebaiki jarring adalah sama saja dengan pengetahuan membuat, memotong dan menyambung jarring, karena pengetahuan menyambung jarring ini kadang-kadang merupakan kombinasi atau campuran dari pengetahuan-pengetahuan yang telah disebutkan di atas.
    Ilustrasi perbaikan jaring
    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki jarring yaitu;
    1. Keterampilan membuat dan memotong jarring termasuk menyambung jarring haruslah telah dikuasai benar-benar.
    2. Ketelitian dalam menentukan bentuk-bentuk kerusakan pada lembaran jarring serta keterampilan dalam membentuk kembali sebuah kerusakan pada jarring agar mudah diperbaiki.

    Tanpa memiliki kedua modal dasar tersebut di atas tidaklah mungkin kita dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jarring secara baik.

    Memperbaiki kerusakan jaring dapat dilakukan berdasarkan besar kecilnya sobeknya jaring. Perbaikan ini dapat dibagi 2 :

    A. Memperbaiki kerusakan jaring dengan DIJURAI
    Apabila kerusakannya kecil atau hanya beberapa mata saja. Untuk memperbaikinya dengan cara :
    1. Simpul – simpul jaring yang rusak dibentuk menjadi simpul berkaki tiga pada bagian paling atas / depan atau samping kiri sebagai awal perbaikan. Demikian pula pada bagian paling bawah / belakang atau samping kanan simpulnya dibentuk kaki tiga sebagai akhir perbaikan.
      Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
    2. Kemudian simpul – simpul jaing lainnya yang rusak dibentuk simpul berkaki dua baik simpul mesh mauun pointnya.
      Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
    3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan kecuai simpul point cukup dipotong pendek.
    4. Kemudian dilakukan perbaikan sebagaimana kita menjurai.
      Contoh jaring yang selesai diperbaiki dengan dijurai
    B. Memperbaiki kerusakan jaring dengan MENAMBAL 
    Apabila kerusakannya cukup lebar   dan untuk perbaikannya dengan cara dijurai   memerlukan waktu lama. 
    Untuk menambal jaring caranya :
    1. Bagian jaring yang rusak dibentuk persegi panjang sesuai kerusakannya
    2. Semua simpul bagian jaring yang rusak / robek dibentuk simpul berkaki dua 
    3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek
    4. Jaring penambalnya juga dibentuk persegi panjang dengan jumlah mesh (mendatar) maupn ponnya (tegak) masing – masing dikurangi satu mata. Misalnya bagian jaring yang akan ditambal julah mendatar 20 mata dan tegaknya 10 mata, maka jaring penambalnya jumlah mendatar (mesh) 19 mata dan jumlah tegak (point) 9 mata.
    5. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek.
    6. Perbaikannya diawali pada simpul mesh bagian salah satu sudut jaring yang akan ditambal dan selanjutnya disambung sebagaimana menyambung mesh dengan mesh maupun point dengan point dan berakhir pada simpul berkaki tiga sebagai mana tempat awal perbaikan.

    Cara perbaikan jaring dengan menambal

    Cara perbaikan jaring dengan menambal
    Sumber : Burhanudin. Modul Perawatan dan Perbaikan Jaring Ikan. BPPP Tegal

    Kamis, 02 Agustus 2018

    Budidaya Udang Vannamei dengan Teknologi Intensif

    Pada dasarnya ikan arwana adalah ikan yang tahan terhadap penyakit, namun apabila penanganannya tidak segera dan sesuai dengan prosedur maka bisa jadi penyakit semakin ganas dan bisa menyebabkan kematian pada jenis penyakit tertentu.
    Adapun penyakit yang sering menjakiti ikan arwana adalah sebagai berikut :
    1) Jamuran
    Penyakit jamuran pada ikan arwana biasanya disebabkan oleh lingkungan yang sangat kotor, air jarang diganti, kapas filter tidak pernah dicuci/diganti, kotoran ikan yang tidak pernah disedot. tanda-tanda ikan terkena jamur adalah kehitaman pada punggung, dan diawali dengan adanya seperti kapas putih di atas punggung lama kelamaan akan berubah menjadi hitam.
    cara pengobatannya adalah dengan cara ganti kapas filter, ganti air 90% dengan air baru yang sudah diendapkan atau lebih bagus dengan air galon aqua. kasih garam ikan secukupnya, heater setel 30 derajat, kasih obat pomate. setelah 3 hari biasanya jamur akan luntur.
    2. Mata Berkabut
    Mata berkabut atau “Cloudy Eye” ditandai dengan memutihnya selaput mata ikan. Permukaan luar mata tampak dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih.
    Secara umum gejala ini disebabkan oleh kondisi kualitas air yang memburuk, terutama sebagai akibat meningkatnya kadar amonia dalam air. Apabila gejala mata berkabut terjadi, makah hal yang harus dicurigai terlebih dahulu adalah kondisi air.
    cara pengobatanya : ganti air 90% heater seat 30 derajat, pomate, garam ikan secukupnya, biasanya 3 hari akan rontok. kalau tidak cepat ditangani bisa mengakibatkan kebutaan pada arwana anda.
    3. Mogok Makan
    Arwana yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. ganti air 3x dalam seminggu. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, udang hidup dulu.
    Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.
    4) Dubur Ikan merah dan Membengkak
    Penyakit ini juga disebut dengan ambian. penyakit ini biasanya disebabkan oleh makanan yang kurang higienis dan biasanya makan ulat jerman yang tidak dibersihkan dulu. cirinya adalah di bagian dubur ada daging merah yang keluar.
    cara pengobatannya adalah dengan puasakan ikan secukupnya sampai hilang daging yang keluar. kalau diperlukan ikan dibius dipotong ambiennya.
    5) Kembang Sisik (Dropsy)
    pengalaman mengobati penyakit ini dalam 1 hari 7 ikan yang kena penyakit ini, bisa dibayangkan betapa puyengnya, tapi alhamdulillah bisa selamat semua ikannya.
    penyakit ini adalah penyakit yang paling ditakuti oleh para penghoby karena bisa menyebabkan kematian.
    Penyakit ini disebabkan 2 hal : yaitu kondisi air yang tidak bagus dan bakteri jelek.
    cirinya adalah sisik ikan pada buka seperti nanas kalau sudah parah.
    untuk yang disebabkan oleh kondisi air bisa diatasi dengan heater 32 derajat, garam ikan, ganti air yang bebas bakteri (air galon aqua). 2 hari biasanya balik semula.
    untuk yang disebabkan oleh bakteri cirinya sisik pada terbuka dan kemerah merahan. cara mengatasinya adalah dengan heater 32 derajat, air harus steril pakai air aqua galon untuk sementara, pendekkan air sebadan ikan, kasih gelembung yang banyak, kasih anti biotik tetraciclyn 2 butir, kalau sudah parah 4 butir, dan apabila air sudah keruh keunguan ganti airnya dengan aqua galon juga supaya ikan tidak keracunan obat, dan jangan lupa buang muntuk putih-putihnya. sediakan oksigen murni bila kondisi ikan sudah ngap ngap.
    6) Ikan Kembung
    Mendengar nama penyakitnya bikin ketawa ya….ikan kok bisa kembung, he he…jangan salah penyakit ini bisa mengakibatkat kematian lho….
    penyebab ikan kembung adalah keracunan pada air, biasanya air terlalu panas, dan juga yang sering terjadi adalah ketika memindahkan ikan ke aquarium  tanpa (kurang) puasa dan keracunan air, perbedaan suhu air yang drastis, atau juga ikan habis lompat indah keluar aquarium cukup lama.
    ciri-cirinya adalah punggung ikan yang berada di atas air, seperti kapal selam yang berada di permukaan air. semakin parah sakitnya maka punggung akan semakin naik di permukaan.
    cara mengobatinya adalah pendekkan air sebadan ikan, sterilkan air dengan aqua galon asli, pasang heater 32 derajat, kasih anti biotik tetraciclyn, kasih oksigen murni. kalau ikan sudah bisa mengeluarkan kotoran tanda sudah mulai membaik.
    pengalaman saya mengobati ikan kembung di bak fiber yang cukup besar, bisa dibayangkan pergantian air galon aqua habis berapa galon, he he tapi alhamdulillah masih bisa tertolong.
    7) Gigit Ekor
    Penyakit ini disebabkan oleh ikan yang stress berat, biasanya ikan sering dipindah pindah, dari tempat yang besar ke tempat yang lebih kecil tanpa didahului dengan puasa. gejalanya adalah ikan berenang dengan muter muter tanpa aturan dengan menggigit ekornya sendiri, sehingga ekor tampak robek-robek.
    penyakit ini susah untuk disembuhkan karena ikan sudah keasikan memakan ekornya sendiri. biasanya untuk mengatasi supaya ikan tidak banyak menggigit ekornya adalah dengan mengcomtanknya supaya lupa dengan menggigit ekornya.
    8) Tutup Insang Melengkung
    Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan oksigen pada aquarium atau disebabkan oleh kondisi air yang sangat dingin.
    cara mengatasinya adalah dengan memperbanyak gelembung dan sering ganti air. kalau diperlukan operasi insang ikan dengan menggunting kecil kecil.

    9) Swim Bladder / Berenang Nungging
    Penyakit ini disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak teratur dan biasanya sekali memberi makan langsung kenyang, hal ini justru akan menyebabkan gelembung renang ikan akan pecah.
    cirinya adalah ikan berenangnya nungging yaitu kepala di bawah dan ekor ke atas. kalau sudah seperti ini maka ikan arwana harganya sangat turun sekali, dan tidak bisa diobati.
    cara mengatasinya adalah dengan memendekkan air se badan ikan supaya tidak menyiksa dan juga kasih gelembung yang disemprotkan.
    Demikian penyakit arwana yang sering dijumpai, semoga bisa terhindar. dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

    CARA PEMBUATAN GILLNET MILLENNIUM

    a.
    Merakit jaring


    1.
    Mengukur tali ris yang akan dipergunakan dengan cara menarik ujung tali dibagian tengah agar tidak kusut


    2.
    Memotong tali yang akan digunakan sepanjang yang diperlukan ditambah dengan kelebihan 1 meter tiap-tiap ujung (tali ris atas 73 m + 2 m = 75 m).


    3.
    Mengikat ujung tali ris tersebut agar tidak terurai.


    4.
    Mengikat salah satu ujung tali pada patok/tiang, kemudian menarik ujung yang lain kuat-kuat dan melepaskan dengan kejutan agar tali tidak kusut atau membelit-belit dalam tarikan setelah dipasang.


    5.
    Memasukkan tali pada lembaran jaring
    Lembaran jaring yang akan dirakit, dimasuki tali gantung pada ujung lembaran jaring bagian atas dan bawah. Tali pelampung dimasukkan pada lubang pelampung dan tali pemberat dimasukkan pada pemberat.


    6.
    Penentuan ukuran penggantungan jaring
    Sebelum webbing digantung, beri tanda pada tali pelampung dan tali pemberat tempat webbing akan digantungkan sesuai dengan hanging ratio yang telah ditentukan. Pada tali pelampung, hanging ratio atas adalah 49.8% dan pada bagian pemberat, hanging ratiobawah adalah 57.4%. Pada ibagian bawah jaring lebih panjang dengan harapan agar pada saat jaring terdorong arus maupun ditarik, jaring bagian atas tidak terangkat.


    7.
    Pemasangan pelampung
    Mengikatkan tali ris atas dan tali pelampung pada dua buah tiang yang jaraknya berjauhan, beri tanda pada tali pelampung setiap jarak 69 cm. Coban yang terisi benang diikatkan pada ujung lembaran jaring yang telah diberi tanda. Ikat tali ris pada jarak 34 cm berisi 6 mata jaring.


    8.
    Pemasangan pemberat
    Pemberat yang terpasang merata sepanjang tali ris bawah, terbuat dari timah hitam  yang beratnya 20 gr sebanyak 384 buah dan jarak 68 cm berisi 10 mata jaring . Pemasangan pemberat sama dengan pemasangan pelampung. Untuk memudahkan pemasangan, pada jarak 68 cm diisi mata jaring sebanyak 5 mata, atau pada jarak 21,7 cm diisi 3,3 mata jaring (68 cm berisi 10 mata jaring).


    b.
    Membuat komponen pelengkap

    1.     
    Pelampung Umbul
    Pelamapung umbul merupakan tanda satu unit gillnet millennium yang terbentang diperairan agar dapat membantu keberadaan posisi gillnet. Pelampung umbul tersususun dari komponen bambu, bendera, pemberat  dan pelampung.


    2.     
    Tali pelampung umbul
    Tali pelampung umbul terbuat dari tali PE Ø 6 mm panjang 1.2 -1.5 kali kedalaman perairan. Kedua tali dibuat anyaman mata, salah satu ujungnya diikatkan pada pelampung umbul,dan satu ujung lainnya diikatkan pada jaring.


    3.     
    Pemberat jangkar
    Jangkar terbuat dari besi beton eser Ø 16 mm, panjangnya ± 50 cm dan berat diudara ± 10 kg, dibentuk menyerupai jangkar agar dapat mencengkeram dasar perairan dan cukup kuat untuk mempertahankan kedudukan jaring dari pengaruh arus laut.


    4.     
    Membuat tali jangkar
    Tali jangkar terbuat dari bahan PE Ø 8 mm, panjang 10 meter. Pada kedua ujung tali dibuat simpul mata, kemudian salah satu ujungnya diikatkan  pada jangkar dan satu jung lainnya diikatkan pada jaring.


    5.     
    Merangkai jaring
    Dalam satu unit alat tangkap gillnet millennium terdiri dari beberapa pis jaring. Agar bentangan lembaran jaring tidak memberi peluang ikan sasaran melepaskan diri, maka ujung lembaran jaring disambung dengan ujung lainnya dengan cara sambungan point ke point.


    Sumber: BPPP Ambon