Rabu, 01 Agustus 2018

DAERAH PENANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND)

Daerah Penangkapan Ikan (Fishing ground) adalah merupakan daerah / area dimana pupulasi dari suatu organisme dapat dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan, yang bahkan apabila memungkinkan “diburu” oleh para Fishing Master yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan skala industri  dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan dan teknologi yang dimilikinya semakin cangggih.

Kondisi lingkungan ternyata dapat mempengaruhi daerah penangkapan ikan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan diantaranya adalah temperatur air, kadar gram (salinitas), pH, kecerahan (transparancy), gerakan air, kedalaman perairan, topographi dasar perairan, bentuk bangunan yang ada di dsar perairan(bottom propertis), kandungan oxygen terlarut serta makanan.
Daerah Penangkapan Ikan di Indonesia
Untuk mendapatkan daerah penangkapan ikan ada beberapa hal yang perlu dilacak keberadaaanya yaitu tentang adanya distribusi massa air sebagai akibat adanya derah pertemuan arus laut. Distribusi massa air ini juga membawa dan menyebabkan organisme hidup. Fluktuasi keadaan lingkungan kenyataannya dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah distribusi, migrasi, pertumbuhan dan migrasi dari beberapa organisme air termasuk ikan yang menghuninya.

Keadaan lingkungan perlu diamati terutama apabila akan digunakan untuk kegiatan survai perikanan khsusunya untuk mengetahui lokasi yang memiliki keadaan lingkungan yang optimum serta pengaruh lingkungan terhadap lokasi daerah penangkapan ikan. Hewan-hewan laut termasuk ikan suka mendiami lingkungan dan kadang-kadang tinggal disuatu tempat yang permanen, atau kadang-kadang hanya lewat saja, mendiami suatu tempat hanya untuk jangka pendek sebelum meneruskan untuk bergerak lagi aatau bermigrasi. Sewaktu hewan-hewan itu ada atau menetap disuatu tempat, maka hal ini memudahkan mereka untuk ditangkap dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan. maka sejak saat itu daerah tersebut sudah disebut sebagai Daerah Penangkapan Ikan  (Fishing ground).

Beberapa daerah penangkapan ikan yang baik yaitu apabila mempunyai :
  • Karakteristik dari ikan yang menghuninya (seperti sub populasi, umur, ukuran, jangka waktu/lama kehidupan dan tingkat pertumbuhan).
  • Jumlah individu ikan (seperti ukuran sub populasi, jumlah ikan yang datang ke Fishing ground, jumlah gerombolan ikan dan tingkat kepadatan individu untuk setiap gerombolan.
  • Karakteristik fishing ground (seperti : letak/posisinya, wilayahnya, dan kedalamannya).
  • Waktu (seperti : musim, lamanya tinggal)
Beberapa keadaan yang umumnya disukai oleh ikan dan hewan laut lainnya adalah :
  • Daerah yang faktor phisiknya optimum yang menyebabkan spesies ikan dapat beradaptasi karena fluktuasi yang terjadi di daerah tersebut relatif kecil.
  • Daerah Upwelling dari perairan yang dalam serta kaya akan nutrient yang bergerak keatas kedaerah Euphotic yang banyak phitoplanktonnya, dimana dari hasil proses photosintesisnya dapat dikonsumsi oleh hewan air lainnya.
  • Daerah merupakan pertemuan dan puncak Upwelling yang merupakan kombinasi thermoclin pada perairan yang dangkal dan kisaran temperatur optimumnya bagi spesies ikan yang merupakan faktor pembatas pada daerah yang sempit.
  • Migrasi ikan pada waktu tertentu yang melalui massa air yang mempunyai kisaran temperatur optimum sebagai hasil pertemuan dari 2 massa air yang berbeda (sebagai contoh adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan Oyashio di Jepang ).
  • Daerah yang dekat dengan bangunan-bangunan yang ada didasar laut (seperti terumbu karang, daerah topography yang menghasilkan campuran antra lapisan air atas dan lapisan air bawahnya, dan organisme yang dibawahnya merupakan makanan ikan).
  • Beberap lokasi yang merupakan daerah yang baik untuk fishing ground karena merupakan derah yang spesifik bagi ikan guna menempelkan telur-telurnya (seperti dekat rumput laut, bangunan-bangunan atau kapal karam yang ada didasar laut)
Syarat-syarat Daerah Penangkapan yang baik
Daerah  penangkapan  yang  baik mempunyai persyaratan sebagai berikut :
  • Daerahnya cukup luas sehingga diharapkan suatu kelompok ikan tinggal secara utuh dalam satu kelompok.
  • Daerah tersebut banyak terdapat ikan-ikan serta hasil laut lainnya dan dapat dilakukan penangkapan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
  • Alat tangkap dapat dioperasikan secara baik dan aman.
  • Daerah tersebut dapat dicapai dengan kapal tangkap yang secara ekonomis menguntungkan.
  • Cukup tersedia makanan bagi anggota kelompok ikan, bik ikan kecil maupun ikan dewasa.
Daerah Pertemuan 2 Buah Arus
Daerah penangkapan ikan yang terbentuk karena pertemuan 2 buah arus sebagai akibat perbedaan massa air, misalnya Arus Kuroshio dan arus Oyashio di perairan Jepang. Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena mempunyai Temperatur Optimum Peristiwa pertemuan arus karena perbedaan massa air adalah sangat komplek.

Ikan-ikan mengikutinya dan bergerak kearah permukaan mengikuti pergerakan organisme yang menjadi makanannya yang terbawa oleh arus. Contohnya adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan arus Oyashio di pantai Sauriku Jepang. Disana merupakan fishing ground dari Bonito, dimana gerakan ke utara dari arus Kuroshio yang panas terhadang oleh arus yang datang dari utara dari arus Kuroshio yang panas terhadang oleh arus yang datang dari utara yang dingin dan terjadi penetrasi, sehingga sekitar isotherm 22ºC merupakan derah penangkapan ikan yang baik. Juga yang terjadi di Pantai Sanriku Jepang, arus Oyashio bertemu dengan cabang dari arus Kuroshio, sehingga merupakan fishing ground ikan Saury yang berkerumun pada isotehrm 10ºC sebagai akibat dari bertemunya arus tersebut dengan arus panas yang datang dari selatan.

Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena Percampuran Air yang mengarah ke atas Pertemuan antara arus panas dan arus dingin juga mengakibatkan terjadinya fluktuasi perubahan  arus karena ruangan dan waktu yang menyebabkan massa air beradu, dan hal ini mengakibatkan arah arus kebawah atau sebaliknya malah keatas sebagai Upwelling.

Akibat dari adanya perbedaan kecepatan arus dan arah yang saling bersilang sehingga masing-masing bertemu pada suatu daerah, maka yang demikian itu disebut sebagai bentuk/formasi Eddy. Hal ini mengingatkan kita pada mekanisme terjadinya Cyclon dan Typhoon di atmosophere. Gerakan-gerakan bentuk Eddy dengan gerakan air vertikal keatas dn kemudian bergerak menyebar ini sejenis dengan Upwelling, sedangkan gerakan yang lainnya adalah gerakan air vertikal kebawah lalu kemudian menyebar. Daerah yang dekat dengan pertemuan arus yang kemudian berkembang dan menyebabkan gerakan air ke permukaan dan lantas menyebar ini disebut dengan Surface Divergence, sedang sebaliknya yang menyebabkan gerakan air kedasar lantas menyebar ini disebut dengan Surface Convergence.

Hal ini tentu menyebabkan tingkat kepadatan pada perairan yang dalam serta kandungan garam-garam mineral yang terbawa keatas ke lapisan permukaan dimana phytoplankton berpotosysntesis, sehingga menarik Zooplankton yang langsung maupun tidak langsung menjadi makanan bagi ikan-ikan. Kenyataannya sekitar daerah Convergence merupakan pertemuan arus. Disini kegiatan dalam rantai makanan bertambah, yaitu dengan adanya hewan-hewan yang memakan plankton, yang kemudian menarik ikan untuk memangsanya. Jadi Convergence yang kuat dapat mengkibatkan ikan-ikan menjadi terkonsentrasi, dan hal ini merupakan daerah penangkapan ikan yang baik.

Daerah yang produktifitasnya tinggi yang merupakan daerah penangkapan ikan terbaik di dunia karena bertemunya 2 (dua)   arus yaitu :
  • Di Tohuku dan Hokkaido Jepang (pertemuan antara Kuroshio dan Oyashio)
  • Sepanjang pantai Australia dan New Zealand (pertemuan antara arus timur Australia (East Australian Current / WWC) dengan Arus balik Angin Bagian Barat (West Wind Counter Current / WWC)
  • Di afrika Selatan (pertemuan antara arus Agulhas (Agulhas Current / AGC) dengan Arus Balik Angin Barat (West Wind Counter Current/WWC)
  • Di Patagonia yaitu disebelah Barat Daya Laut Atlantik pertemuan antara arus Brazil (Brazil Current/BC) dan arus Falkland (Falkland Current/FC)
  • Di sebelah Barat Laut Samudra Atlantik (pertemuan arus frontal)
  • Disebelah Timur Laut Samodra Atlantik (pertemuan arus frontal dan arus Artic)

Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk  karena adanya Arus Upwelling
Beberapa bentuk daerah penangkapan ikan dimana beberapa diantaranya adalah sebagai akibat dari Upwelling yang kuat yang datangnya dari perairan laut dalam menuju ke permukaan.
Daerah Upwelling diakibatkan oleh berapa hal, yaitu :
Proses Upwelling
  • Bila angin yang bertiup kearah lepas pantai (off shore wind) sangat keras dan air dipermukaan terbawa, maka lapisan permukaan menjadi turun, dan hal tersebutakan dikompensasikan dengan adanya Upwelling dari laut dalam yang dekat pantai.
  • Bila ada terumbu karang atau tepi tebing, maka arus bawah air yang menghantamnya akan naik dan menjadi arus Upwelling
  • Upwelling yang diakibatkan bertemunya 2 arus lalu naik dan kemudian ada dipermukaan arahnya berlawanan
  • Upwelling yang diakibatkan karena adanya arus bawah yang melewati sisi bawah pulau atu berkarang besar yang kemudian arus tersebut naik kearah atas.
  • Upwelling yang diakibatkan naiknya arus seperti yang terjadi pada bentuk/formasi Eddy (Bentuk Daerah Divergence)
Daerah Upwelling ada bermacam-macam ukuran dan kekuatannya, tetapi umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  • Didaerah perairan laut dalam yang kaya akan nutrient akan dibawah ke atas lapisan permukaan, bercampur dengan phytoplankton dan menghasilkan konsentrasi makanan
  • Di daerah Divergence dengan Upwelling yang kuat, Upwelling dari perairan laut dalam yang mana temperaturnya rendah dan kaya akan nutrient, bergerak menuju ke lapisan permukaan dan menjadikan daerah sekitarnya menjadi lebih dingin dengan tingkat kecerahan yang semakin berkurang
  • Di daerah yang merupakan puncak dari Upwelling, lapisan thermocline terngkat keatas mendekati permukaan, dimana temperaturnya sangat cocok bagi banyak ikan yang berenang dan berkumpul pada area yang terbatas.
Dibawah ini beberapa daerah Upwelling yang merupakan tujuan daerah penangkapan ikan di dunia, yaitu :
  • Di Samudra Pasifik yang merupakan daerah penangkapan ikan teri (Anchovy) yaitu di Peru, Sardin di california dan Madidihang, (Thunnus albacares) di Costa Rica.
    Samudera Pasifik
  • Di Samudra Atlantik yang merupakan daerah penangkapan ikan Sardine dan juga ikan-ikan dasar.
    Samudera Atlantik
  • Di Samudra Hindia yang merupakan daerah penangkapan ikan yang ada disepanjang pantai Somalia dan di Pantai Cochin di India
    Samudera Hindia
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena Topography Dasar atau Bentuk Dari Garis Pantai.
Biasanya berpengaruh terhadap kecepatan arus bawah. Pada bentuk/formasi Eddy, ketika massa air panas dan dingin bertemu dan terjadi Upwelling, maka akibatnya arus air dingin dengan densitas yang tinggi berbelok kearah menuju kepermukaan (Surface Divergence). Maka daerah yang demikian ini merupakan daerah penangkapan ikan yang sangat baik. Sebagai contoh adalah massa air yang besar di Enshu Nada karena terjadinya fluktuasi arus Kuroshio sehingga naik keatas/kepermukaan (Surface Divergence).

Contoh lain faktor topographi dasar yang ada di selat, arus yang melaluinya dapat memutar dan mencampur lapisan perairan yang ada dipermukaan dengan lapisan perairan yang ada dibawahnya. Hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas biologi yang menghasilkan makanan dan menarik bagi ikan-ikan jenis Bonito dan ikan terbang untuk betah tinggal disana.

Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena faktor Kemiringan Benua (Continental shelves)
Separoh dari sumber biologis di lautan ada pada daerah kemiringan benua, dan ikan-ikan sangat menyukai tinggal di daerah tersebut. Banyak sungai yang membawa nutrient dalam jumlah yang besar yang masuk ke perairan Continental shelves. Kenyataanya gelombang dan arus dapat mempengaruhi suhu perairan antara lapisan atas dengan lapisan dibawahnya. Daerah kemiringan benua mulai dari permukaan hingga kedasar kaya akan nutrient, penetrasi sinar matahari berlimpah dan jumlah organik matternya besar, sehingga menghasilkan phitoplankton dan zooplankton.

Di Daerah kemiringan benua, banyak ikan dan binatang laut lainnya yang menjadi target dari operasi penangkapan. Di daerah kemiringan benua merupakan tempat yang ideal bagi ikan-ikan yang masih muda untuk tumbuh, karen banyak organisme dasar yang hidup didasar perairan. Didaerah ini proses rantai makanan berlangsung lebih cepat, sehingga produktivitas biologinya tinggi.

Di daerah kemiringan benua yang merupakan daerah yang dangkal dengan sudut dasar kesinambungan adalah merupakan daerah operasi penangkapan yang baik bagi jenis-jenis alat yang cara pengoperasiaannya diseret (Drag Net). Perairan pantai di daerah kemiringan benua umumnya berhubungan langsung perairan laut yang terbuka. Contohnya di Timur Laut Cina tidak hanya dijumpai banyak ikan yang berenang, tetapi juga ditemukan penambahan ikan-ikan dasar. Contoh lainnya adalah di Laut Bering merupakan daerah yang spesifik karena masuknya air dingin dari utara.

Dibawah ini adalah beberapa contoh daerah penangkapan di dunia yang merupakan daerah kemiringan benua :
  • Di Samodra Pasifik sekitar Alaska yang merupakan daerah penangkapan Cod dan Kepiting (Crab) di laut Bering
  • Di Samodra Atlantik yang merupakan daerah penangkapan Turbot, Sole, Cod dan Sardine, di Laut Utara dan Laut Barents, Sea Bream dan Octopus di pantai barat Afrika, serta Cod dan Sardina di Newfoundland.
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena adanya Terumbu Karang
Adanya terumbu karng bisa menjadikan sebagai Upwelling yang asalnya dri arus bawah seperti bentuk/formasi Eddy, sehingga gerakan air tersebut dapat menambah produktivitas biologi dan dalam jangka waktu yang lama dapat menjadikan gerombolan ikan menetap disana. Beberapa jenis ikan dan binatang laut lainnya tinggal dilokasi tersebut sambil melekatkan telur-telurnya. Bentuk karang asli maupun karang buatan sangat penting untuk daerah penangkapan ikan, karena di karang banyak organisme dasar yang merupakan makanan ikan. 

Dalam jangka waktu yang lama daerah karang akan tetap selalu di huni oleh ikan dan hewan laut lainnya, asal tidak rusak atau tercemar. Ada hubungan antara kedalaman, bentuk, ukuran/luas dan letak dari karang dan kuatnya arus yang melaluinya terhadap jumlah ikan dan binatang laut lain yang menghuninya. Contoh daerah sekitar karang yang produktif adalah : Newfoundland di Kanada dan Georgia di Laut Utara.


Sumber : modul penangkapan ikan, BPPP Tegal

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus