Jenis udang air tawar udang galah memang memiliki potensi yang cukup besar sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat. Terbukti dari permintaan udang galah baik dalam negeri maupun dari luar negeri yang semakin meningkat. Udang galah adalah salah satu komoditas air tawar yang cukup bagus masa depannya karena selain harga jualnya lebih tinggi dibanding ikan air tawar lainnya juga dapat dipasarkan untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, hal ini ditandai dengan permintaan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan beberapa negara di Eropa. Dengan kata lain udang galah mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi memperoleh keuntungan jika dikembangkan.
Budidaya udang galah bisa dilakukan di kolam ataupun tambak darat pada saat ini kegiatan pembesaran udang galah sudah meluas keberbagai daerah, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur Bali dan daerah-daerah lainnya. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan/usaha budidaya udang maka dibutuhkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha yang dimiliki oleh pembudidaya.
Sistem Pemeliharaan
Sistem Pemeliharaan Tunggal (Monokultur)
Pada pemelihaaran udang galah secar tunggal kolam yang dipergunakan sebaiknya berukuran kian lebih 500 m² Serta kedalaman air minimal 1 m. basic kolam pemeliharaan yaitu tanah yang sedikit berpasir namun pematang kolam bisa berbentuk tanah atau tembokan semen. Air yang dipakai untuk pemeliharaan ini mesti bebas polusi, baik yang berasal dari limbah produksi, pabrik pertanian ataupun limbah rumah tangga. Debit air yang dibutuhkan yaitu 1 s/d 5 liter per detik untuk luasan 1000 m².
Sistem Pemeliharaan Campuran (Polikultur)
Pemeliharaan udang galah dengan system polikultur banyak dikerjakan oleh pembudidaya. Gabungan yang disarankan yaitu dengan ikan-ikan type herbivore (pemakan tumbuhan) layaknya tawes, gras crap serta gurami. Perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuan tersebut hampir sama juga dengan yang dikerjakan untuk pemeliharaan tunggal. Dibutuhkan air yang mengalir secara terus-menerus serta pemupukan dengan kandungan lebih tingg dari 100-250 gram/m² ditambah pakan buatan (pellet).
Persiapan Kolam
Persiapan kolam pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah basic kolam, serta pembuatan kemalir. Pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m² mempunyai tujuan untuk sanitasi kolam. Pemupukan sejumlah 100-250 gram/m² dapat dikerjakan apabila udang cuma diberi sedikit makanan tambahan, namun apabila makanan tambahan sudah terlalu banyak didalam kolam maka pemumpukan kolam tak perlu dilakukan. Untuk menghindar hewan liar pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. Penebaran udang dikerjakan sesudah 5 s/ d 7 hari dari pengisian air kolam.
Penebaran Benih
Benih udang galah yang ditebarkan sebaiknya berukuran besar supaya lebih tahan dibanding juvenil. Pada penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adalah 5-10 ekor/m² untuk tokolam berukuran 3-5 cm. menurut James P. mc. vey, Ph.d bahwa padat penebaran benih udang galah bisa 15 ekor per m² jika situasi air serta makanan tambahan cukup, namun jika air cukup atau tak ada makanan tambahan ( makan udang cuma dari pemupukan saja ), maka kepadatan benih udang cuma 10 ekor per/m², namun apabila tak ada air yang cukup serta juga tidak ada pupuk untuk kolam maka bisa dicoba kepadatan 2 ekor udang/m². Padat penebaran per m² yang disarankan pada pemeliharaan polikultur dengan pemupukan organic serta tambahan tumbuhan yaitu 10 ekor udang galah ditambah pupuk organic saja, padat penebaran per m² yang disarankan yaitu udang galah 10 ekor. Untuk pemeliharaan udang galah dengan system pemanenan dengan bertahap bisa dikerjakan penebaran lagi pada tiap-tiap panen 50% dari jumlah udang yang dipanen.
Pemberian Pakan
Selama pemeliharaan udang galah diberi makanan tambahan berbentuk pellet (25% protein) dengan jumlah pakan 5% dari berat keseluruhan biomasa populasi udang/hari frekwensi pemberiannya yaitu 2 kali/hari yakni pada sore hari serta malam hari dikarenakan pada saat itu udang lebih aktif. Untuk memastikan jumlah berat populasi udang yang ada yakni dengan langkah mengambil sedikit udang untuk sample yang lantas kita dapat tahu berat rara-ratanya. berat rata-rata tadi dikalikan dengan jumlah yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan jumlah berat semuanya. jumlah pemberian 5%/hari mesti sesuai tiap-tiap dua minggu sekali.
Jika seluruh didalam situasi baik untuk perkembangan udang kita dapat menginginkan moralitas cuma kurang lebih 5% per bulannya. karena bisa diperkirakan jumlah udang yang akan dipanen kurangi 5% setiap bulannya. makanan udang didalam bentuk pellet bisa dibeli di pasaran bisa juga dibikin sendiri dengan mencampurkan seluruh bahan yang dibutuhkan serta menghancurkannya dengan mesin penggiling.
Pengelolaan Air
Pada kolam pemeliharaan udang galah untuk melindungi kesehatan udang mutu serta jumlah air mesti senantiasa dipantau. Umumnya untuk pemeliharaan udang system tunggal mutu air sering mengalami penurunan (buruk) sesudah 1 bulan. Masa pemeliharaan untuk melakukan perbaikan mutu air tersebut bisa ditebarkan ikan-ikan type pemakan plankton dengan kepadatan rendah. Mutu air yang redah ditandai dengan banyaknya udang dipermukaan saat pagi hari. Langkah lain yang bisa ditempuh yaitu mengganti jumlah air sepertiga sisi dengan air baru.
Penyakit
Penyakit udang yang sangat serius adalah yang dikarenakan oleh lingkungan serta situasi yang tidak menyenangkan layaknya terlampau padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan seterusnya. Jadi langkah penanggulangan yang sangat baik serta efisien adalah memberikan pertolongan pertama pada pengobatan seperti memberikan anti biotik atau fungisida keseluruh udang yang terkena penyakit atau pada kolam akan tetapi lebih baik mengeringkan kolam.
Pemanenan
Sesudah periode pemeliharaan 4-6 bulan udang bisa dipanen pada waktu panen keseluruhan ukurang beragam beratnya yakni 100-300 gram/ekor. Sistem pemanenan bisa dikerjakan secara bertahap dimana udang dipilih ukuran untuk konsumsi isi 10-15 ekor/kg. Teknik memanen yang sangat mudah serta sangat murah yaitu dengan cara mengeringkan kolam disamping itu pemanenan sebaiknya dikerjakan saat pagi hari dimana temperature air tetap rendah. Air segar perlu dialirkan kedalam kolam untuk menghindari supaya udang tidak mati kepanansan, air dibuang melewati pusat saluran pembuangan didalam kolam hingga seluruh udang dapat mengumpul di dalam bak penangkap maupun didalam saluran lantas ditangkap menggunakan jaring kecil (serok).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar