Jumat, 07 Juli 2017

KONSTRUKSI JARING INSANG

Bentuk Umum

Jaring insang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Ukuran mata jaring (mesh size) seluruh bagian jaring adalah sama. Ukuran mata jaring yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan yang menjadi target tangkapan.
Konstruksi jaring insang terdiri dari:
  1. Badan jaring (webbing).
  2. Tali ris atas.
  3. Tali ris bawah.
  4. Pelampung.
  5. Pemberat.
  6. Tali slambar (tali penghubung antar pis.
Jaring insang termasuk kelompok alat penangkap yang selektif, ukuran minimum ikan yang menjadi target tangkapan dapat diatur dengan cara mengatur ukuran mata jaring yang digunakan. Ikan-ikan yang menabrak jaring. Ukurannya mata jaring dan bukaannya sangat ditentukan oleh ikan yang menjadi tujuan penanangkapan.
 
 
Gambar 1. Jaring Insang
 
 
Ikan yang akan dijerat pada overculumnya adalah ikan yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Ikan dijerat dengan mengggunakan mata jaring yang dibuat terbuka. Terbukanya mata jaring ditentukan oleh bentuk dan ukuran potongan melintang di bagian overculum spesies tujuan penangkapan. Bagaimana potongan melintang ikan dan mata jaringnya perhatikan gambar 2. Gambar 2 adalah cara mengukur bagian insang ikan dengan menggunakan benang jaring dan hasil pengukuran. Panjang tali tersebut adalah ukuran mata jaring dibagi dua atau setengan panjang tali Adalah ukuran mata jaring.
 
Secara umum bentuk potongan melintang ikan terbagi menjadi tiga, yaitu bentuk bulat, bentuk pipih vertikal dan bentuk pipih horisontal. Sebagai patokan pertama adalah ikan yang berpotongan melintang bulat (gambar 3 B), maka bentuk bukaan mata jaringnya mirip belah ketupat. Demikian pula untuk potongan melintang ikan pada gambar 3 A, B dan C dapat menggambarkan bagaimana besranya bukaan mata jaring insang.
 


Ukuran mata jaring adalah sama dengan panjang tali hasil pengukuran

 
Gambar 2. Mengukur Mata Jaring
 
 
Bentuk segiempat pada gambar 3.A adalah bentuk bukaan mata jaring untuk menjerat ikan yang  berbentuk melebar, seperti ikan sebelah dan cucut. Segiempat pada gambar 3.A adalah bentuk bukaan mata jaring yang digunakan untuk menangkap ikan yang berbentuk bulat seperti ikan tongkol atau cakalang. Sedangkan segiempat pada gambar 3.C adalah bentuk bukaan mata jaring yang digunakan untuk mennagkan ikan berbentuk pipih seperti ikan tenggiri atau kwee.
 
 
Gambar 3. Bentuk potongan tubuh ikan
 
BAHAN JARING INSANG
 
Benang Jaring
 
Jaring insang pada umumnya terbuat dari bahan Polyamide mono-filamen atau dikenaldjuga dengan nama benang senar. Benang jaring ini paling banyak digunakan sebagai bahan pembuat jaring. Benang ini berbentuk bulat, licin dan transparan. Diperlukan benang yang licin dan berbentuk bulat agar ikan mudah terpeleset masuk ke dalam mata jaring, dan elastis agar benang dengan sendirinya akan menjerat ikan.
 
Pelampung 
 
Pelampung buatan pabrik (gambar 5) umunya mahal, sehingga nelayan banyak mennggunakan pelampiung alternatif seperti dari karet sendal jepit. Karet ini mudah didapat dari sisa pabrik pembuatan sandal jepit. Kadang juga diperoleh dari para pemulung barang bekas.
 
Pelampung utama menggunakan botol plastik bekas akua, atau menggunakan stereoform bekas yang dibungks denga lembaran jaring.


 
 
Gambar 4. Benang Jaring Insang
 
 
Gambar 5. Bentuk-bentuk Pelampung Buatan Pabrik
 
 
Gambar 6. Pelampung Utama
 
 
Gambar 7. Pelampung dari Kayu

 
 
Pemberat
 
Bahan pemberat jaring insang umumnya menggunakan timah hitam. Timah yang dibentuk dengan cara dicor. Pemberat umumnya memiliki lubang di tengahnya (arah mendatar). Bahkan ada juga yang menggunakan batu kecil bulat yang dibungkus dengan jaring.
 
Webbing
 
Istilah yang umum digunakan untuk badan jaring adalah webbing. Umumnya jika benang jaring yang dibuat oleh pabrik Indonesia menggunakan nomor benang(60 s/d 2000) atau 210/d/6 maka panjang weebing adalah ± 90 meter atau 100 yard. Jumlah kedalaman mata jaring adalah 70 mata.
 
 
Gambar 8. Jaring insang dengan pelampung bekas sandal jepit
 
 
BAGIAN-BAGIAN JARING
 
Badan Jaring
 
Bagian utama jaring insang
 
 
Gambar 9. Mengukur jumlah mata jaring
 
Tali Ris Atas dan Bawah
 
Tali ris atas merupakan komponen pembentuk jaring dan sekaligus pengatur bukaan mata jaring. Pada ris atas inilah dipasangkan pelampung dan jaring. Diantara jaring umumnya menggunakan srampad (selvedge) yang berfungsi sebagai peredam beban tegangan dari dua tali ris yang berukuran besar dan kuat yang harus diterima oleh benang jaring jauh lebih kecil dan lemah. Namun demikian, para anelayan kurang memperhatikan hal ini, sehingga webbing langsung dipasangkan pada ris.
 
Tali ris atas sering juga disebut sebagai tali pelampung adalah tali yang terdapat pada bagian atas jaring insang. Tali ris atas terdiri dari dua utas tali. Satu utas tali untuk tempat memasang pelampung dan disebut dengan tali ris utama. Tali yang kedua digunakan untuk memasang (menggantungkan) badan jaring insang. Kedua tali ris atas biasanya berukuran sama tetapi berbeda arah pintalannya yaitu pintal kanan dan pintal kiri. Lihat gambar di bawah kedua tali memiliki arah pintalan yang berbeda. Gunanya adalah agar saat tali ditarik tidak melintir, sehingga jaring ikut pula terpintal.
 
Pemasangan pelampung dipasang pada jarak yang sama sepanjang ris atas, sama juga dengan pemsangan pemberat pada ris bawah. Tujuannya adalah daya apung dan daya tenggelam merata pada seluruh badan jaring insang. Atau dengan kata lain, bukaan mata jaring akan sama disemua tempat di seluruh permukaan webbing.
 
Ukuran maupun konstruksi ris bawah maupun bahan tali ris bawah sama halnya dengan ris atas. Juga terdiri dari dua utas tali yang diikat menjadi satu sehingga berperan menjadi satu tali ris bawah. Satu diantara tali ris bawah digunakan untuk memasang pemberat dan yang lainnya sebagai tumpuan webbing.
 
 
Gambar 10. Ris bawah dan pemberat
 
Tali Pelampung Utama dan Jangkar 
 
Tali pelampung utama sangat berguna jika akan mengoperasikan jaring insang di lapisan perairan pertengahan atau di lapisan dasar (perhatikan gambar di bawah)
 
 
Gambar 11. Tali jangkar yang diperlukan pada jaring insang permukaan tetap
 
 
Gambar 12. Tali pelampung utama dan tali jangkar yang dipasang pada gillnet yang dipasang pada jaring insang yang diharapkan
 
 
 
Gambar 13. Tali pelampung utama pada jarig insang dasar
 
Tali Selambar
 
Tali slambar terdiri dari tiga jenis. Jenis yang pertama adalah tali yang menghubungkan antara jaring insang yang terpasang di air dengan kapal. Jenis yang kedua adalah yang menghubungan natara satu pis jaring insang dengan pis lainnya. Sedangkan jenis yang ketiga adalah yang dipasangkan di ujung terakhir jaring insang yang dipasangi pelampung utama dan lampu (jika dioperasikan malam hari).
 
Gambar 14. Tali Selambar
 
 
DISAIN JARING INSANG
 
Disain atau gambar rancangan jaring insang suatu gambar atau pola dan uraian rinci suatu alat penangkap ikan (perhatikan gambar di bawah), yang memuat:
  1. Jenis dan ukuran webbing yang digunakan
  2. Jumlah mata jaring ke bawah.
  3. Panjang tali ris atas.
  4. Panjang tali ris bawah.
  5. Ukuran dan jenis tali serta bahan jaring yang digunakan.
  6. Jenis dan jumlah pelampung.
  7. Jenis dan jumlah pemberat serta perlengkapan lainnya.
 
 
Gambar 15. Disain Jaring Insang
 

 
RASIO PENGGANTUNGAN
 
Membahas jaring insang tidak terlepas dari pertanyaan berapa besar bukaan mata jaring dan bagaimana bentuk bukaannya. Pada bagian konstruksi jaring telah dijelaskan tentang bagaimana menentukan ukuran mata jaring dan bukaan mata jaring. Namun demikian, yang terpenting adalah bagaimana merakitnya, sehingga mata jaring dapat terbuka sebagaimana yang diinginkan.
 
Perhatikan skema bukaan mata jaring pada tabel 2.1. Nilai lebarmata jaring adalah nilai perbandingan antara ukuran mata jaring (gambar 2.15.A) dengan lebar mata jaring setelah dipasang pada ris (gambar 2.15.B). Lebar bukaan mata jaring ditentukan oleh ketebalan tubuh ikan pada bagian insangnya. Sedangkan Nilai kedalaman adalah perbandingan antara ukuran mata jaring dengan tinggi mata jaring yang telah terpasang pada ris.
 
Sebagai contoh pengertian nilai lebar mata jaring sebesar 25% adalah bahwa lebar bukaan mata jaring hanya 25% atau ¼ dari panjang ukuran mata jaring. Nilai kedalaman mata jaring sebesar 97% adalah menyatakan bahwa tinggi mata jaring setelah terpasang pada ris hanya sebesar 97% dari ukuran mata jaringnya.
 
Sumber: Ardidja Supardi, 2011. Usaha Penangkapan Ikan dengan Gill Net. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar