Selasa, 20 Juni 2017

WADAH BUDIDAYA PERIKANAN ( KOLAM PARIT )

Usaha budidaya ikan di dengan sistem air deras merupakan metode budidaya ikan yang memberikan produksi ikan yang tinggi dalam masa pemeliharaan yang relatif singkat dan mampu memberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi pembudidaya ikan.
Sesuai dengan namanya, kolam ini memanfaatkan aliran air yang relatif deras untuk mempercepat pertumbuhan ikan yang dipelihara. Hal ini tentu saja dapat dimengerti, sebab aliran air yang deras akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Aliran air yang deras mampu menyediakan kandungan oksigen terlarut dalam air pada tingkat yang jenuh. Dengan demikian oksigen terlarut dalam air selalu tersedia.
  2. Dengan selalu tersedianya kandungan oksigen terlarut dalam air, kolam dapat dapat ditebari ikan dengan kepadatan yang tinggi.
  3. Aliran air yang deras akan mampu dengan segera membuang sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme dari dalam kolam, sehingga kemungkinan terjadinya proses pembusukan yang akan memperlambat pertumbuhan ikan dapat dihindari.
Sistem air deras ternyata berkembang dengan pesat. Salah satu usaha budidaya dengan sistem air deras adalah KOLAM PARIT.

Kolam Parit [sumber]
Dibanding kolam air deras lainnya kolam air deras dengan menggunakan kolam parit relatif lebih murah dalam pembuatannya. Parit atau saluran air yang cocok untuk usaha budidaya ikan mempunyai debit air antara 100 – 125 liter setiap detiknya. Sedangkan kedalaman air tidak kurang dari 40 cm dan tidak lebih dari 1 meter. Akan tetapi, seandainya tidak ter-sedia parit ataupun saluran air yang memenuhi syarat seperti di atas, dapat juga dipergunakan parit atau saluran lain, dan tentu saja hasilnya akan sedikit berbeda.
TEKNIK PEMBUATAN KOLAM PARIT
Bahan utama yang dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan dalam parit adalah kayu, bambu dan jaring kawat Kayu yang digunakan tidak periu mahal tetapi hams cukup tahan bila direndam di dalam air. Umumnya petani mempergunakan kayu albasia yang mempunyai ukuran panjang 3 meter, lebar 7 cm dan tebal 7 cm.
Bambu yang akan digunakan sebaiknya dipilih yang tua, lurus dan cukup panjang ruasnya. Setelah dibersihkan, bambu ini kemudian dipotong-potong dengan ukuran panjang 70 -100 cm, dan lebar S cm. Seandainya digunakan jaring kawat, maka pilihlah ukuran mata jaring yang sesuai dengan ukuran benih ikan yang akan dipelihara. Potonglah jaring tersebut dengan ukuran lebar 70 -100 cm dan panjang disesuaikan dengan lebar parit atau saluran air.
Konstruksi Kolam Parit [sumber]
Setelah diperoleh lokasi yang memenuhi syarat, maka pembuatan kolam dapat dilakukan dengan cara:
  1. Buatlah kerangka dari kayu dengan ukuran yang disesuaikan dengan lebar parit atau saluran air. Agar rangka ini tidak dapat hanyut karena arus air, sebaiknya ditanam sedalam 20 cm pada setiap tebing parit atau saluran air. Kerangka terdiri dari dua buah kayu yang dipasang melintang sesuai dengan lebar parit atau saluran air. Letak kayu ini sejajar satu sama lain, dan kayu yang satu berada di atas kayu yang lain dengan jarak 40 – 60 cm.
  2. Pasanglah potongan bambu yang telah disiapkan sebelumnya pada kerangka kayu. Ujung bambu harus tertanam ke dasar perairan sedalam 10cm dan ujung yang lain muncul di permuiraan air minimal setinggi 20 cm. Jarak antara setiap potongan bambu cukup 2-2,5 cm atau disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan dipelihara.jika digunakan jaring kawat, maka bagian bawah juga harus ditanam ke dasar perairan sedalam 10 cm dan bagian atasnya juga muncul ke permukaan air setinggi minimal 20 cm.
  3. Sebaiknya panjang parit yang dipergunakan tidak terlalu besar. Perbanding-an antara panjang dan lebar kolam sebaiknya tidak lebih dari 2:1, artinya jika lebar parit atau saluran air 2 meter maka panjang kolam adalah 4 meter.
  4. Kerangka kolam harus dibuat duabuah dengan jarak satu sama lain ditentukan berdasarkan lebar parit atau saluran air. Kerangka ini berfungsi untuk mem-batasi ruang gerak ikan, sehingga akan memudahkan pada saat panenan.

Sumber : 1. Ir. Eddy Afrianto dan Ir. Evi Liviawaty. Berbagai Metode Budidaya Ikan. 
               2. Cara Budidaya Ikan dalam Parit Bermutu Tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar