Gambar. Kultur Plankton
Plankton merupakan organisme renik yang hidup
melayang-layang mengikuti pergerakan air; suatu golongan jasad hidup akuatik
berukuran mikroskopik, biasanya berenang atau tersuspensi dalam air, tidak
bergerak atau hanya bergerak sedikit untuk melawan atau mengikuti arus.
Diperairan plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah organisme dari biota tumbuh-tumbuhan autotrof, mempunyai klorofil
dan pigmen di dalam selnya dan mampu untuk menyerap energi radiasi dan CO2
untuk melakukan fotosintesis. Fitoplankton mampu mensintesis bahan-bahan anorganik untuk dirubah
menjadi bahan organik. Selain
itu, fitoplankton juga dapat mempengaruhi warna diperairan secara umum dan
kolam/tambak secara khusus. Adapaun warna air tambak yang disebabkan oleh
fitoplankton menurut Adiwidjaya dkk. (2004), yaitu :
a. Warna Hijau Gelap (Cing-Cau)
Warna hijau gelap diperairann mengindikasikan
bahwa air didominasi oleh algae hijau dari jenis Chlorella spp kadang-kadang juga ditemukan Dunalilella dan
Platymonas, Carteria dan Chlamidomonas. Pada tambak dengan salinitas rendah,
Scenedesmus dan Euglena lebih dominan. Warna hijau muda ini merupakan warna
favorit karena stabil namun bila kecerahan tinggal 30 cm, banyak laporan kasus
penyakit.
b. Warna Hijau Biru (Blue
Green Algae)
Warna hijau biru diperairan mencirikan
predominansi alage hijau biru dengan meningkatnya suhu air rata-rata dan
kelarutan bahan organik di air. Kasus-kasus penyakit cangkang lunak, udang biru
daan pertumbuhan lambat mulai sering terjadi pada air berkondisi demikian.
Jenis-jenis yang umumnya ditemukan hingga 90 % populasi adalah dari genus
Oscillatoria, Phormidum dan Microccoleus. pada air dengan warna ini sering juga
ditemukan Lyngbya, Chroococcus, Spirulina, Anabaena dan Synochecytis.
c. Warna Hijau Kuning
Warna hijau kuning diperairan ditimbulkan
oleh algae flagellata kuning keemasan dari genus Chlamidomonas, Hymenomonas,
Rhodomonas, Chilomonas dan Pavlova dan bercampur dengan flagellata hijau sepeti
Dunaliella dan Carteria. Jenis flagellata kuning dipicu pertumbuhannya oleh
bahan organik anaerobik di tanah sehingga warna ini dapat menimbulkan hambatan
pertumbuhan bahkan kematian. Pergantian air sangat dianjurkan dan harus
diimbangi dengan penambahan jumlah dan opersioanal kincir air.
d. Warna Coklat Tua
Warna coklat tua pada air tambak merupakan warna
yang paling tidak disukai operator tambak karena mengandung Dinoflagellata (Brown Algae). Kondisi ini sering ditemui
pada tambak yang telah mencapai masa akhir menjelang panen dengan dasar tambak
yang telah banyak mengandung bahan organik dan kesulitan mengganti air. Air di
tandon yang terlalu lama, jernih dan tidak ada ikannya juga akan didominasi
Dinoflagellata. Jenis-jenis plankton yang tergolong dinoflagellata adalah
Alitochdiscus, Prococentrum, Peridinium, Ceratium, Gymnodinium, Gonyaulax,
Noctiluca dan kadang kadang ditemukan Chilomonas, Euglena dan Platymonas.
Masalah kesehatan sering timbul dengan air yang berwarna coklat tua ini
diantaranya, insang merah, insang hitam dan insang bengkak. Beberapa jenis
dinoflagellata ini dapat menghasilkan racun casilaxin –PSP- paralytic Shellfish
Poisoning atau racun glenodine yang toksik bagi ikan dan kerang. Bila
Dinoflagellata sulit diatasi maka udang yang dipelihara akan menderita dengan
beberapa ciri-ciri fisik sebagai berikut :
1. Antena pendek dan melingkar;
2. Tutup insang melipat keluar;
3. Ruas-ruas tubuh cekung kurus;
4. Ekor melipat dan tubuh bergelombang
e. Warna Keruh Keputihan
Warna keruh keputihan merupakan salah
satu warna yang berbahaya karena menunjukkan fitoplankton yang dikonsumsi
zooplankton dan air dipenuhi populasi zoopankton ini. Jenis-jenis yang sering
ditemukan adalah:
1. Cilliata :Febria, Frontonia, Nassula dan Trachelocerca
2. Rotifera : Lecane, Synchaeta dan Brachionus
3. Copeoda : Acartia, Tenora dan Centropage
4. Nauplius teritip (Barnacle)
f. Warna Coklat Kemerahan
Warna coklat kemerahan di tambak biasanya
didominasi oleh diatom dari genus Chaetoceros, Nitzchia, Cyclotella, Synedra,
Acanthes, Ampora dan Euglena. Warna ini biasanya membuat panik pengelola tambak
karena tidak dilihat di bawah mikroskop sehingga cenderung berusaha mengganti
air (hal yang tidak perlu). Hanya jenis diatom Biddulphia yang berpotensi
membuat udang stress bila populasinya terlalu tinggi.
Daftar pustaka:
Adiwidjaya,
D. dkk. 2004. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus
vanamei) Intensif Sistem Tertutup yang Ramah Lingkungan.
Jepara : BBAP Jepara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar