Pari Manta merupakan jenis pari terbesar di dunia dan termasuk salah
satu ikan terbesar di dunia. Pari Manta Karang bisa tumbuh hingga 4,5
meter (dari ujung sayap ke ujung sayap yang lainnya), sedangkan Pari
Manta Oseanik bisa tumbuh hingga 8 meter. Pari Manta betina butuh 8-10
tahun hingga mencapai kedewasaan seksual, dan bisa melahirkan hanya 1
ekor anak setiap 2-5 tahun.
Ikan yang sangat cerdas ini tumbuh dengan baik di Indonesia. Ikan ini
memiliki rasio otak dan badan paling besar bila dibandingkan dengan
ikan-ikan lain. Beberapa fakta tentang Pari Manta Indonesia yang unik
diantaranya:
- Kedua jenis Pari Manta yakni Pari Manta Karang dan Pari Manta Oseanik hidup di perairan Indonesia.
- Raja Ampat merupakan satu-satunya tempat di dunia dimana kedua spesies manta dapat dijumpai ditempat yang sama.
- Populasi-populasi kunci Pari Manta di Indonesia dapat dijumpai di Sangalaki (Kaltim), Nusa Penida (Bali), Komodo (Flores), dan Raja Ampat (Papua Barat).
Ikan Pari Manta sepenuhnya tidak berbahaya karena tidak memiliki duri
dibagian ekornya, berbeda dengan pari biasa (Stringrays). Hal ini
menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyelam dan pesnorkel serta
para pecinta lautan. Komunitas-komunitas lokal di sejumlah besar negara
diuntungkan dari pariwisata manta. Tahukah anda berapa nilai seekor Pari
Manta?
Estimasi secara global, nilai pariwisata Pari Manta sebesar 1,7 triliun
rupiah per tahunnya. Sedangkan perkiraan nilai perdagangan pelat insang
Pari Manta secara global hanya mencapai 60 miliar rupiah. Indonesia
merupakan negara terbesar kedua didunia untuk tujuan pariwisata manta.
Estimasi nilai seekor Pari Manta sebagai asset pariwisata sepanjang
hidupnya ditaksir mencapai 12 miliar rupiah, sedangkan estimasi nilai
jual seekor Pari Manta sebagai objek perikanan (ikan mati) ditaksir <
6 juta rupiah.
Kelangsungan hidup Pari Manta saat ini sangat terancam dengan terus
meningkatnya permintaan untuk pelat insangnya yang digunakan dalam
pengobatan tradisional Cina. Indonesia tampaknya menjadi negara
penangkap Pari Manta terbesar di dunia dan dinilai dapat membahayakan
populasi Pari Manta. Dengan rendahnya laju reproduksi, umur yang
panjang, kecenderungan agregasi di lokasi yang mudah diprediksi, dan
kurangnya rasa takut terhadap manusia, Pari Mata sangat rentan terhadap
tekanan dari ekspolitasi perikanan.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalisir eksploitasi terhadap
ikan yang termasuk dalam kategori terancam punah ini. Kesadaran global
tentang tingginya ancaman terhadap Pari Manta telah berkembang secara
eksponensial di beberapa tahun terakhir. Convention on Migratory Species
(CMS) telah mengakui manta sebagai spesies terancam yang memerlukan
perlindungan internasional. Pada 4 Maret 2013 Pari Manta jugal telah
dimasukkan dalam Apendiks II dari Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Di Indonesia sendiri
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerbitkan
regulasi mengenai perlindungan penuh terhadap spesies Pari Manta Karang
dan Pari Manta Oseanik melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan
Pari Manta.
Pada dasarnya setiap orang dapat berperan dalam perlindungan terhadap
Pari Manta, mulai dari masyarakat hingga aparat pemerintah tidak
terkecuali Penyuluh Perikanan. Penyuluh Perikanan yang memiliki wilayah
kerja di pesisir pantai khususnya mereka yang berada di
populasi-populasi kunci Ikan Pari Manta seperti
yang telah disampaikan di atas dapat berperan dalam memberikan pemahaman
kepada masyarakat (nelayan) tentang pentingnya Pari Manta sebagai asset
pariwisata yang dapat memberikan keuntungan jauh lebih besar
dibandingkan sebagai produk perikanan. Memang bukan pekerjaan yang mudah
bagi penyuluh perikanan untuk merubah pola pikir nelayan terkait dengan
konservasi Pari Manta, terlebih nilai Pari Manta sebagai asset
pariwisata tidak secara langsung dapat dirasakan dampaknya oleh pelaku
utama perikanan dalam hal ini nelayan. Namun demikian, bukankah
perubahan besar terjadi diawali dari hal-hal kecil? So, imposible is
nothing.
SAVE MANTA !!!
Sumber : Indonesia Manta Project
Tidak ada komentar:
Posting Komentar